Minggu, 15 Oktober 2017

STRATEGI/METODE DALAM PEMBELAJARAN SKI-TARIKH ISLAM


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah merupakan pengetahuan mengenai kejadian kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan manusia di masa lampau dan ada kaitannya dengan keadaan masa kini. Sejarah juga merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang diperoleh melalui penyelidikan dan analisis atau peristiwa-peristiwa masa lampau.
Sejarah peradaban Islam diartikan sebagai perekembangan atau kemajuan kebudayaan Islam dalam perspektif sejarahnya, dan peradaban Islam. Dalam perspektif Islam, manusia sebagai pelaku sekaligus pembuat peradaban memiliki kedudukan dan peran inti.
Pada bab selanjutnya pemakalah akan membahas tentang metode mengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) secara lebih rinci lagi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini meliputi :
A.   Apa yang dimaksud dengan SKI ?
B.   Apa pentingnya belajar SKI ?
C.   Metode apa saja yang bisa dipakai dalam mengajar SKI ?
D. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Penetapan Metode Yang Akan Digunakan dalam mengajar











BAB II
PEMBAHASAN
STRATEGI/METODE DALAM PEMBELAJARAN SKI-TARIKH ISLAM
A. Pengertian
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Jadi metode bisa juga berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pengertian sejarah secara etimologis berasal dari kata arab “syajarah” yang mempunyai arti “pohon kehidupan” dan yang kita kenal didalam bahasa ilmiyah yakni History, dan makna sejarah mempunyai 2 konsep yaitu: pertama,konsep sejarah yang memberikan pemahaman akan arti objektif tentang masa lampau. Kedua, sejarah menunjukan maknanya yang subjektif, karena masa lampau tersebut telah menjadi sebuah kisah atau cerita.
Sejarah kebudayaan (peradaban) Islam diartikan sebagai perkembangan atau kemajuan kebudayaan Islam dalam perspektif sejarahnya, dan peradaban Islam mempunyai berbagai macam pengetian lain diantaranya: pertama, sejarah peradaban Islam merupakan kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang di hasilkan dalam satu periode kekuasaan Islam mulai dari periode nabi Muhammad Saw sampai perkembangan kekuasaan Islam sekarang. Kedua, sejarah peradaban Islam merupakan hasil hasil yang dicapai oleh ummat Islam dalam lapangan kesustraan, ilmu pengetahuan dan kesenian. Ketiga, sejarah perdaban Islam merupakan kemajuan politik atau kekuasaan Islam yang berperan melindungi pandangan hidup Islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah-ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup bermasyarakat.
Sedangkan SKI adalah singkatan dari Sejarah Kebudayaan Islam yang merupakan sebuah mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, keteladan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka metode pengajaran SKI merupakan cara-cara yang ditempuh oleh para guru dalam pelajaran SKI agar tujuan pelajaran SKI dapat tercapai.
B.   Pentingnya Pelajaran Tarikh atau SKI
Ada pribahasa yang mengatakan “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya”. Atas dasar itulah betapa kedudukan sejarah amat penting dalam suatu Negara dan agama. Selain itu nilai sejarah (history) menjadi salah satu pondasi dasar dalam pembentukan pendidikan di suatu Negara yang bertujuan untuk mengembang kan pendidikan secara optimal.
Jadi dapat disimpulkan betapa pentingnya pelajaran Tarikh dalam pendidikan formal untuk menciptakan dan membangun generasi yang meneladani perjuangan dan pencapaian para pahlawan islam dalam membela dan menyebarkan agama islam.
C.   Metode Mengajar SKI
Sejarah Kebudayaan Islam  merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia. Secara substansial mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.
Jadi Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat tergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.
Metode yang dapat digunakan dalam mata pelajaran SKI diantaranya adalah:
1.      Active Knowledge Sharing (Aktif Berbagi Pengetahuan)
Ini adalah satu yang dapat membawa peserta didik untuk siap belajar dengan efektif dan melibatkan unsur aktif. Metode ini dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan siswa di samping untuk membentuk kerja-sama kelompok.
Langkah-langkah:
1. Siapkan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Pertanyaan itu bisa menyangkut:
a. Definisi suatu istilah
b. Pertanyaan dalam bentuk Pilihan Ganda
c. Mengidentifikasi tokoh sejarah
d. Menanyakan sikap atau tindakan yang harus dilakukan
e. Melengkapi kalimat, dll.
2. Minta peserta didik untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
3. Minta peserta didik untuk mencari teman yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak diketahui. Tekankan pada mereka untuk saling membantu.
4. Minta peserta didik untuk kembali ke tempat duduk masing masing.
5. Periksa jawaban siswa, klarifikasi kalau ada jawaban kurang tepat dan jawab pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab.
2.  Everyone is a Teacher (semua bisa jadi guru di sini)
Model pembelajaran Everyone is a Teacher Here (Semua bisa jadi guru di sini) dinilai efektif karena dapat membantu siswauntuk mengingat kembali apa yang telah ia dapatkan selama proses belajar mengajar berlangsung dan membantu siswa untuk mudah menerima materi pembelajaran.
Everyone is a teacher here merupakan salah satu bentuk pembelajaran aktif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang intinya adalah merupakan teknik yang dapat digunakan guru yang bertujuan menjadikan peserta didik belajar secara aktif (Wiyani, 2013 : 172), artinya merekalah yang mendominasi pembelajaran, alhasil pembelajaranpun menjadi berpusat pada peserta didik (student centered) Sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran aktif,
 Prinsip Utama Metode Every One is a Teacher Here, yaitu
1.      Mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya
2.      Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan
3.      Mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak didik
4.      Mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik
5.       Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan berfikir
6.      Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik
7.      Menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah).(Misrita, 2011).  
Kelebihan dan Kekurangan Metode Every One is a Teacher Here
Ø  keunggulan, di antaranya sebagaimana disimpulkan Yuthi Yattaqi,dkk (Yuthi Yattaqi,2013) yaitu :
1.      Mendukung dan meningkatkan proses pembelajaran.
2.       Melatih siswa untuk bertanggung jawab.
3.       Strategi ini dapat digunakan pada semua mata pelajaran.
4.      Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat, menganalisis masalah, dan keterampilan membuat simpulan.
Ø  Namun meskipun memiliki beberapa kelebihan, strategi ini juga mempunyai kelemahan di antaranya :
1.      Memerlukan penjelasan materi di awal oleh guru agar soal yang dibuat siswa tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran.
2.       Membutuhkan waktu yang lama untuk menghabiskan semua pertayaan untuk kelas besar.
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Everyone is a teacher here sebagai berikut:
1. Membagikan kertas kepada setiap siswa dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam kelas.
2. Mengumpulkan kembali kertas-kertas tersebut, lalu mengocok dan membagikan kembali secara acak kepada masing-masing siswa dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.
3. Meminta mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masingmasing, sambil memikirkan jawabannya.
4.  Mengundang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, mengupayakan memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsung menunjuknya)
5. Meminta dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaaan atau permasalahan tersebut, kemudian meminta kepada teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya
6. Memberikan apresiasi (pujian) terhadap setiap jawaban/tanggapan peserta didik agar termotivasi dan tidak takut salah
7. Mengembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia. Belajar dan Hasil Belajar.
D. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Penetapan Metode Yang Akan Digunakan dalam mengajar
Dalam menentukan metode pengajaran seorang guru tidak boleh gegabah dalam penetapan metode yang akan digunakan hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Tujuan yang hendak dicapai
Guru haruslah mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapainya, supaya metode dan media penunjangnya bisa digunakan secara optimal dan maksimal.
2. Audiens (siswa)
Seorang guru hendaknya memperhatikan Audiens (siswa) terlebih dahulu sebelum menentukan metode yang akan digunakan, karna jumlah dan karakter siswa,sangat berpengaruh pada umpan balik dan tujuan yang diharapkan seorang guru.
3. Fasilitas
Fasilitas menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam penetapan metode pengajaran, namun harus kita ingat fasilitas disini tidak hanya berkutat kepada materi semata namun non materi seperti waktu yang diberikan untuk seorang guru dalam menyampaikan materinya.
4. keunggulan dan kelemahan metode tertentu
tidak ada satu metode yang dapat dikatakan lebih baik karena metode-metode yang ada bisa bersifat tidak efektif apabila tidak tercapainya tujuan yang diharapkan atas dasar itulah hendaknya guru memperhatikan beberapa fakto-faktor yang telah di jelaskan di atas



BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Adapun pentingnya belajar SKI yaitu untuk menciptakan dan membangun generasi yang meneladani perjuangan dan pencapaian para pahlawan islam dalam membela dan menyebarkan agama islam.
Dalam pembelajaran SKI ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: Active Knowledge Sharing (Aktif Berbagi Pengetahuan), Everyone is a ticher here (semua bisa jadi guru di sini) dan sebagainya sesuai dengan materi apa yang ingin disampaikan ketika pelajaran SKI belangsung.
Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Penetapan Metode Yang Akan Digunakan dalam mengajar : Tujuan yang hendak dicapai, Audiens (siswa), Fasilitas, keunggulan dan kelemahan metode tertentu.










DAFTAR PUSTAKA
http://ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/26/pengertian-metode.html Diakses Tanggal 04 April 2015, Pukul 16:07 WIB.
http://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/04/sejarah-kebudayaan-Islam/ Diakses Tanggal 04 April 2015, Pukul 16:45 WIB.
Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam. Makassar: Yayasan Fatiya, 2002.
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam. Cet. III; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000.

0 komentar:

Posting Komentar