Minggu, 10 September 2017

MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA "DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA"



MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
Dosen Pengampu:
Siti Fatimah, M.Pd



 









Disusun Oleh:
Khairul Umam
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
TAHUN 2016



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I        PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A.    Latar belakang......................................................................................... 1
B.     Tujuan...................................................................................................... 2
C.     Rumusan masalah.................................................................................... 2
BAB II       PEMBAHASAN............................................................................. 3
A.    Pengertian budaya................................................................................... 3
B.     Hakikat manusia sebagai makhluk budaya.............................................. 3
C.     Budaya di indonesaia.............................................................................. 4
D.    Apresiasi terhadap kemanusian dan kebudayaan.................................... 4
E.     Etuika dan estetika budaya...................................................................... 6
F.      Memanusiakan manusia........................................................................... 6
G.    Pengaruh budaya terhadap lingkungan.................................................... 6
H.    Problematika budaya............................................................................... 7
BAB III     PENUTUP....................................................................................... 8
A.    Kesimpulan.............................................................................................. 8
B.     Saran........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 9










KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana tanpa rahmat dan berkatnya, kami bukanlah siapa-siapa dan tidak mampu menjalani kehidupan ini dengan baik. Dengan semua yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada manusia semoga kami dapat mematuhi perintah dan menjauhi larangan Tuhan. Shalawat serta salam semuga tetap tercurahkan keharibaan baginda Nabi besar muhammad SAW. Yang telah memberikan jalan yang benar kepada umatnya. Setelah melalui beberapa tahap pembelajaran dan pengorbanan pikiran,waktu, tenaga dan materi akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Pada kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada guru kami yang telah membimbing kami dan memberikan ilmunya kepada kami semoga Allah membalas budi jasanya Amin yarobbal alamin. Patut kami beritahukan bahwasanya makalah yang kami buat ini berkaitan tentang budaya yang  mencankup berbagai aspek dalam kehidupan. Mudah-mudahan penjelasan dalam makalah ini akan terwujud kemanfa’atan sebagai ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan  kepada semua insan, Amin Yarabbal Alamin.













malang, 06 April 2016
  kelompok satu ( I )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk budaya yaitu manusia yang mampu menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan, dan bertanggung jawab. Sebagai makhluk budaya manusia mendaya gunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun manusia lainnya. Dengan akal budi, manusia mampu menciptakan, mengkreasikan, memperlakukan, memperbarui, memperbaiki mengembangkan dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk kepentingan hidup manusia lain. Supaya sebagai makhluk budaya, manusia dapat untuk menambah nilai lebih hasil ciptaan sehingga menjadi manfaat untuk orang lain.
Dalam faktanya, terutama di Indonesai, manusia sebagai makhluk yang berbudaya sudah tidak lagi sesuai dengan apa yang telah dipaparkan di atas. Pada era ini, manusia lebih mudah untuk melakukan keburukan dari pada kebaikan yang merugikan manusia lain. Moralitas manusia pada masa kini, tidak bertambah baik malah justru sebaliknya. Sebagian besar dari mereka enggan untuk menciptakan kebaikan, kebahagiaan, bahkan kedamaian. Bahkan manusia tidak bertanggung jawab atas karya ciptaan yang telah ada. Mereka tidak menghargai, bahkan mereka menganggap bahwa semua itu adalah kuno. Sehingga tindakan tindakan mereka akan berakibat kepada problematika budaya yang dapat merugikan orang lain.
Akan lebih baik jika manusia sebagai fitrahnya yang berbudaya, untuk tetap menjaga dan melestarika budaya yang ada, menjunjung tinggi budaya, bersama sama mengembangkan karya yang estetika, sebagai bentuk interaksi tenggang rasa antar manusia. Untuk mewujudkan perilaku yang baik yang tidak menyimpang dari norma budaya. Dengan kebersamaan membangun dan memelihara budaya, maka akan tercipta kedamaiaan dan kebahagiaan antar manusia, sehingga tidak menimbulkan problematika yang membuat perpecahan dan menghilangkan martabat sebagai manusia yang berbudaya.
1.2.            Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah  agar kita mengerti dan faham akan budaya, juga tujuan dari makalah ini adaalah agar kita bisa tau bagaimana proses terbentuknya suatu budaya, hakekat manusia sebagai makhluk budaya, perkembangan budaya dll,  khususnya di indonesia tercinta ini.
1.3.            Rumusan masalah
Agar dalam pembahasan pokok permasalahan lebih terfokus, dalam makalah ini, kami akan mencoba merumuskan persoalan dalam bentuk beberapa pertanyaan berdasarkan kerangka pemikiran diatas adalah :
  1. Apa penyebab hilangnya bebuah budaya?....
  2. Bagaimanakah manusia dikatakan sebagai makhluk budaya?...
  3. Bagaimanakah perkembangan budaya di indonesia?..
  4. Bagaima saebudah budaya bisa terbentuk?...
  5. Apa saja yang menjadi sebab terbentuknya budaya?...














BAB II
PEMBAHASAN
2.1.       Pengertian Budaya
Budaya adalah bentuk jamak dari kata “Budi” dan “Daya” yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta, budhayah, yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Pengertian budaya atau kebudayaan menurut para ahli adalah sebagai berikut:
·           E.B Taylor (1832-1917), budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
·           Koentjoroningrat (1923-1999), kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
·           Selo Sumarjan (1915-2003) kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
·           Herkovitas (1985-1963) kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
Dapat disimpulkan bahawa budaya adalah sesuatu yang diciptakan oleh manusia baik itu berkaitan dengan sistem pengetahuan, nilai, kepercayaan yang ada pada lingkup kehidupan manusia. Dengan demikian, kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik materiel maupun nonmaterial.
2.2.       Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia adalah makhlukk ciptaan tuhan yang memiliki sifat  wujud, hidup, dibekali nafsu, serta akal budi. Akal budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam diri manusia yang tidak dimiliki makhluk lain. Akal adalah kemampuan untuk berfikir. Budi berarti juga akal. Kemampuan berfikir itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Dengan demikian, manusia sebagai makhluk budaya yaitu manusia  mampu menciptakan, mengkreasikan, memperlakukan, memperbarui, memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk kepentingan hidup manusia. Sebagai makhluk budaya yaitu manusia yang tidak hanya mampu menciptakan hasil karya tetapi juga mampu menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab, kebahagian bagi dirinya sendiri dan manusia lain.
2.3.       Budaya Di Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan local, maupun kebudayaan asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Kebudayaan nasional berdasarkan pancasilayang mewujudkan cita, karya,dan karsa bangsa Indonesia sebagai upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harta dan martabat sebagai bangsa,serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembngunan nasional dan segenap bidang kehidupan bangsa. Factor-faktor yang menyebabkan hilangnya budaya Indonesia :
1.      Masuknya budaya asing
2.        Kurangnya kesadaran
3.        Kemajuan teknologi dan peralatan hidup.

2.4.       Apresiasi Terhadap Kemanusiaan dan Kebudayaan
2.4.1.      Manusia dan Kemanusiaan
Kemanusiaan berarti hakikat dan sifat sifat khas manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang bermartabat. Kemanusiaan merupakan prinsip atau nilai yang berisi keharusan atau tuntutan untuk berkesesuaian dengan hakikat dari manusia. Manusia memiliki harkat dan derajat yang tinggi. Semua manusia adalah luhur , karena itu manusia tidak harus dibedakan perlakuannya hanya karena suku, ras, keyakinan, status social ekonomi, asal usul dan sebagainnya. Dalam Pancasila sila kedua terdapat konsep kemanusiaan yang adil dan beradap yang berarti sikap dan perbuatan manusia yang sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang sopan dan susila yang berdasarkan atas nilai dan norma moral.
2.4.2.      Manusia dan Kebudayaan
Kebudayaan didefinisikan sebagai system pengetahuan yang meliputi  system idea tau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga kebudayaan bersifat abstrak. Perwujudan dari kebudayaan adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk budaya. Wujud kebudayaan menurut J.J Hoeningman yaitu:
a.       Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentik ide, gagasan , nilai, norma, peraturan yang bersifat abstrak.
b.      Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagia suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
c.       Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat.
Wujud kebudayaan menurut Koentjoronisrat:
a.       Suatu kompleks ide, gagasan, nilai, norma, dan sebagainya.
b.      Suatu kompleks aktivitas aatau tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
c.       Suatu benda benda hasil karya manusia.
Unsur kebudayaan:
a.       System peralatan dan perlengkapan hidup
b.      System mata pencaharian hidup
c.       System kemasyarakatan
d.      Bahasa
e.       Kesenian
f.       System pengetahuan
g.      System religi

2.5.       Etika dan Estetika Berbudaya
2.5.1.      Etika Manusia dalam Berbudaya
Etika adalah ajaran tentang baik buruk mengenai sikap, perbuatan, dan kewajiban. Acuan etik manusia adalah perilaku manusia itu sendiri. Dengan norma etik manusia dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Manusia yang beretik a akan menghasilkan budaya yang memiliki nilai nilai etik pula. Budaya yang memiliki nilai etik yaitu budaya yang mampu menjaga, mempertahankan, bahkan mampu meningkatkan, harkat dan martabat manusianya.
2.5.2.      Estetika M anusia dalam Berbudaya
Estetika adalah teori tentang keindahan atau seni. Pandangan tentang estetika bersifat subjektif. Budaya sebagai hasil karya manusia seharusnya memnuhi unsur keindahan. Adanya estetika dalam budaya tidak semata mata harus memenuhi nilai nilai keindahan. Estetika budaya menyiratkan perlunya manusia untuk menghargai keindahan budaya lain, sehingga dapat melepas subjektivitas melihat adanya estetika budaya. Dengan demikian akan mampu memecahkan sikap dingin terhadap antar budaya.
2.6.       Memanusiakan Manusia
Memanusiakan manusia berarti perilaku untuk senantiasa menghargai dan menghormati manusia lain. Tindakan memanusiakan manusia misalnya, tidak menindas, tidak menghardik, tidak bersikap kasar, tidak menyakiti. Seeorang yang manusiawi menunjukkan bahwa mereka menjunjung harga diri dan nilai lihur pribadi sebagai manusia dan orang lain akan memberikan rasa percaya, rasa hormat, kedamaiaan, dan kesejahteraan hidup. Sebaliknya, sikap tidah manusiawi hany akan merendahkan harga diri dan martabat diri sendiri.
2.7.       Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan cirri khas dari masyarakatnya. Beberapa hal yang menghubungkan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan.\:
a.       Physical environment, menunjuk pada lingkungan natural seperti : temperature, curah hujan, iklim, wilayah geografis, flora, dan fauna.
b.      Cultural social environment, meliputi aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti: norma, adat istiadat, dan nilai.
c.       Environment oriental and representation, mengacu pada persepsi dan kepercayaan.
d.      Environment behavior and process, meliputi bagai mana masyarakat menggunakan lingkungan.
e.       Out carries product, meliputi hasil tindakan manusia.
2.8.       Problematika Budaya
Beberapa problematika kebudayaan antara lain:
1.      Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan system kepercayaan.
2.      Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang.
3.      Hambatan budaya yang berkaitan dengan factor psikologi atau kejiwaan.
4.      Masyarakat yang terasing dan kurang berkomusikasi dengan masyarakat luar.
5.      Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal hal baru.
6.      Sikap entosentrisme, sikap yang mengagungkan budaya suku bangsanya sendiri dan menganggap rendah  budaya suku bangsa lain.
7.      Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan sering kali disalah gunakan oleh manusia.






BAB III
PENUTUP
3.1.       Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk budaya yaitu manusia yang mampu menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan, dan bertanggung jawab. Sebagai makhluk budaya manusia mendaya gunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun manusia lainnya. Dalam faktanya, terutama di Indonesai, manusia sebagai makhluk yang berbudaya sudah tidak lagi sesuai dengan apa yang telah dipaparkan di atas. Pada era ini, manusia lebih mudah untuk melakukan keburukan dari pada kebaikan yang merugikan manusia lain. Untuk mewujudkan perilaku yang baik yang tidak menyimpang dari norma budaya. Dengan kebersamaan membangun dan memelihara budaya, maka akan tercipta kedamaiaan dan kebahagiaan antar manusia, sehingga tidak menimbulkan problematika yang membuat perpecahan dan menghilangkan martabat sebagai manusia yang berbudaya.
3.2.       Saran
Setiap negara harus membuat kebijakan untuk mengatasi problematika, agar budaya yang ada tidak ditinggalkan. Dalam hal ini, tidak hanya pemerintah/penguasa yang bertanggung jawab melainkan rakyatnya juga bertanggung jawab. Jadi harus ada perbaikan dalam  masyarakat.
Untuk semuanya baik itu pemerintah ataupun rakyat berhati-hatilah, jagalah budaya kita agar tidak ternodai oleh budaya lain, karna jika  tidak mampu untuk menjaga budaya kita, maka lambat laut budaya ini akan hilang dan budaya asing yang akan ada, mungkin akan membnawa dampak negatif  bagi kita dan penerus bangsa.





DAFTAR PUSTAKA
Elly M. Setyadi, dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.  Jakarta: Kencana Prenada Media
Herimanto dan winarno.2010.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Tyomulyawan.https://tyomulyawan.wordpress.com/budaya.indonesia/


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar