Senin, 03 Juli 2017

Belum Bertemu Jodoh? Tetaplah Bersyukur dan Jangan Kufur Nikmat

Jadi, bersyukur ini tak terkecuali bagi saudara yang belum bertemu jodoh. Mungkin ada yang protes, “Aa’, bersyukur apanya?” Bersyukurlah karena memiliki waktu lebih banyak. Yaaa, begitulah pesan KH. Abdullah Gymnastiar dalam suatu kesempatannya.
Semoga saudaraku yang belum dipertemukan jodohnya tidak protes saat membaca tema artikel ini. Sungguh banyak sekali yang harus kita syukuri sejak kita dilahirkan ke dunia ini. Marilah kita lebih meningkatkan tafakur kita akan nikmat dari Allah yang tak pernah kita sadari bahwa nikmat itu sesaatpun tak pernah lepas dari diri kita, agar supaya tidak timbul rasa sombong dan merasa kurang.
“Dan apabila kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya.”(QS. Ibrâhîm [14]: 34)
Kembali pada tema awal, yaitu “bersyukurlah yang belum bertemu jodon”. Jadi, bersyukur ini tak terkecuali bagi saudara yang belum bertemu jodoh. Mungkin ada yang protes, “Aa’, bersyukur apanya?” Bersyukurlah karena masih diberi waktu lebih banyak fase to fase dengan Allah.
tidak hanya bagi yang masih membujang, yang belum dikaruniai anakpun juga jangan sampai tidak bersyukur. Karena saat memiliki anak belum tentu kebaikan kita bertambah. Belum tentu selangkah lebih dekat kepada Allah. Positive thinking dan jangan banyak mengeluh, Allah lebih mengetahui kalau kita tidak atau belum siap diberi amanah. Itu bukanlah masalah, jangan lantas menghakimi Allah dengan tindakan dan perbuatan yang tak seharusnya. Siti Aisyah tidak punya anak, dan tidak berkurang kemuliaannya.
bagi yang belum bertemu dengan jodohnya, tetaplah tenang. Jangan sedih atau mengeluh, dan jangan sampai mempunyai fikiran “Ah, saya ngga laku.” Ikuti dengan ikhtiyar dan doa, agar jodohnya yang jauh didekatkan, yang dekat dipertemukan, dan yang belum dikaruniai anak, cepat dikaruniai anak. Jangan sekali-kali curhat kepada orang lain, karena mereka tidak dapat memerikan jalan keluar kepada kalian. Jadi, daripada kita berbagi hati atau cinta dengan makhluk, jauh lebih baik cinta kita sepenuhnya diberikan kepada Pencipta-Nya.
Maka, beruntunglah bagi yang belum punya pasangan. Karena bisa lebih rajin dan asyik berduaan dengan Pencipta alam raya. Tenang dan tetap bersabar. yakinlah ketika cinta kepada Allah sudah bagus, tiba waktunya Allah mengaruniakan kita jodoh.
Tapi bagaimana kalau sampai ajal mejemput kita belum juga dipertmukan dengan jodoh kita? kalau pun itu sampai menimpa diri kita, maka terimalah dengan ridha dan tetap bersyukur. Karena semua ketentuan Allah yang menentukan, lagipula suka-suka Allah Yang Maha baik memberi jodoh atau tidak. Ingat! Hidup di dunia ini tidaklah lama. Yang penting selama hidup kita akrab dengan Allah, dan setelah meninggal tidak susah-susah amat.
Jangan sampai hanya karena di dunia ini kita belum atau tidak diberi pasangan, lalu sepanjang waktu dipakai untuk bermalas-malasan. Setiap hari kusut wajahnya gara-gara melihat yang sudah diberi, dan minder kalau ada yang bertanya “Kapan menikah?” Lama-lama kalian stress karena memikirkan jodoh yang tak kunjung datang itu, jadi suka menangis saat melihat orang lain bersama pasangan dan anaknya. Lalu berucap “Ya Allah, Engkau tidak adil.” Sudahlah jangan hakimi Allah dengan keinginan kalian. Padahal kalau Allah mau mengadili, dari kemarin kita sudah disambar petir. Jangan sampai didunia kita kufur nikmat dan diakhirat kita menjadi manusia terlaknat. Na’udzubillaahi mindzalik.
Ingatlah saudaraku. Hanya orang-orang yang kufur nikmatlah yang tidak bahagia. Terlepas apakah dia dikaruniai pasangan atau pun tidak. Kalau kita tenggelamkan hati dengan mengingat-ingat karunia Allah, maka hati ini menjadi lembut. Kita bisa terisak-isak menangis. Bukan tangis keluh-kesah atau kecewa, tetapi tangisan syukur dan bahagia. Karena tidak ada yang bisa kita kecewakan dari perbuatan Allah. Orang yang kecewa hanya orang yang kufur nikmat.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar