Jadi, bersyukur ini tak
terkecuali bagi saudara yang belum bertemu jodoh. Mungkin ada yang protes,
“Aa’, bersyukur apanya?” Bersyukurlah karena memiliki waktu lebih banyak. Yaaa,
begitulah pesan KH. Abdullah Gymnastiar dalam suatu kesempatannya.
Semoga saudaraku yang belum
dipertemukan jodohnya tidak protes saat membaca tema artikel ini. Sungguh banyak
sekali yang harus kita syukuri sejak kita dilahirkan ke dunia ini. Marilah kita
lebih meningkatkan tafakur kita akan nikmat dari Allah yang tak pernah kita
sadari bahwa nikmat itu sesaatpun tak pernah lepas dari diri kita, agar supaya
tidak timbul rasa sombong dan merasa kurang.
“Dan apabila kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya.”(QS. Ibrâhîm [14]: 34)
Kembali pada tema awal, yaitu “bersyukurlah
yang belum bertemu jodon”. Jadi, bersyukur ini tak terkecuali bagi saudara yang
belum bertemu jodoh. Mungkin ada yang protes, “Aa’, bersyukur apanya?”
Bersyukurlah karena masih diberi waktu lebih banyak fase to fase dengan Allah.
tidak hanya bagi yang masih membujang, yang belum dikaruniai anakpun juga
jangan sampai tidak bersyukur. Karena saat memiliki anak belum tentu kebaikan
kita bertambah. Belum tentu selangkah lebih dekat kepada Allah. Positive thinking
dan jangan banyak mengeluh, Allah lebih mengetahui kalau kita tidak atau belum
siap diberi amanah. Itu bukanlah masalah, jangan lantas menghakimi Allah dengan
tindakan dan perbuatan yang tak seharusnya. Siti Aisyah tidak punya anak, dan
tidak berkurang kemuliaannya.
bagi yang belum bertemu dengan jodohnya, tetaplah tenang. Jangan sedih atau
mengeluh, dan jangan sampai mempunyai fikiran “Ah, saya ngga laku.” Ikuti
dengan ikhtiyar dan doa, agar jodohnya yang jauh didekatkan, yang dekat
dipertemukan, dan yang belum dikaruniai anak, cepat dikaruniai anak. Jangan sekali-kali
curhat kepada orang lain, karena mereka tidak dapat memerikan jalan keluar
kepada kalian. Jadi, daripada kita berbagi hati atau cinta dengan makhluk, jauh
lebih baik cinta kita sepenuhnya diberikan kepada Pencipta-Nya.
Maka, beruntunglah bagi yang
belum punya pasangan. Karena bisa lebih rajin dan asyik berduaan dengan
Pencipta alam raya. Tenang dan tetap bersabar. yakinlah ketika cinta kepada
Allah sudah bagus, tiba waktunya Allah mengaruniakan kita jodoh.
Tapi bagaimana kalau sampai
ajal mejemput kita belum juga dipertmukan dengan jodoh kita? kalau pun itu
sampai menimpa diri kita, maka terimalah dengan ridha dan tetap bersyukur.
Karena semua ketentuan Allah yang menentukan, lagipula suka-suka Allah Yang
Maha baik memberi jodoh atau tidak. Ingat! Hidup di dunia ini tidaklah lama.
Yang penting selama hidup kita akrab dengan Allah, dan setelah meninggal tidak
susah-susah amat.
Jangan sampai hanya karena di
dunia ini kita belum atau tidak diberi pasangan, lalu sepanjang waktu dipakai
untuk bermalas-malasan. Setiap hari kusut wajahnya gara-gara melihat yang sudah
diberi, dan minder kalau ada yang bertanya “Kapan menikah?” Lama-lama
kalian stress karena memikirkan jodoh yang tak kunjung datang itu, jadi suka
menangis saat melihat orang lain bersama pasangan dan anaknya. Lalu berucap “Ya
Allah, Engkau tidak adil.” Sudahlah jangan hakimi Allah dengan keinginan kalian.
Padahal kalau Allah mau mengadili, dari kemarin kita sudah disambar petir. Jangan
sampai didunia kita kufur nikmat dan diakhirat kita menjadi manusia terlaknat. Na’udzubillaahi
mindzalik.
Ingatlah saudaraku. Hanya
orang-orang yang kufur nikmatlah yang tidak bahagia. Terlepas apakah dia
dikaruniai pasangan atau pun tidak. Kalau kita tenggelamkan hati dengan
mengingat-ingat karunia Allah, maka hati ini menjadi lembut. Kita bisa
terisak-isak menangis. Bukan tangis keluh-kesah atau kecewa, tetapi tangisan
syukur dan bahagia. Karena tidak ada yang bisa kita kecewakan dari perbuatan
Allah. Orang yang kecewa hanya orang yang kufur nikmat.
0 komentar:
Posting Komentar