Melirik perjalanan hidup Rasulullah saw yang dikenal
sebagai pribadi paling dermawan dan murah hati. Kita tahu, bahwa Rasulullah di
utus untuk mengubah moralitas bangsa Arab waktu itu yang tergolong masih
seperti binatang. Selain itu, Sifat dermawan dan murah hati ini pun diharapkan
dimiliki oleh umatnya. Apalagi Allah dalam surah al-Ma’un [107] menegaskan
orang yang menghardik anak yatim, tidak menolong dan memberi makan orang
miskin, serta enggan memberi bantuan kepada yang membutuhkan, ia termasuk
pendusta agama.
Masih ingatkah kalian dengan salah cerita umatnya Nabi
Musa yang kikirnya setengah mati? Yaaa, dia adalah Qorun yang sangat kaya raya
namun sangat kikir. Dia mendapatkan azab Allah yang berupa ditenggelamkannya
seluruh hartanya kedalah perut bumi, karena Dia tidak mau memenuhi keawjibannya
yang berupa “tidak mau memperdulikan kamunitas masyarakat yang membutuhkan
uluran tangannya, dan dia juga tidak mengindahkan bahwa apa yang dia milikinya
waktu ada sebagian hak Allah yang seharusnya dikeluarkan, tapi malah dimakan
sendiri. Hingga akhirnya azab itu tidak bisa dihindarkan oleh diri dan
hartanya. Itulah gambaran sederhan yang perlu kita tadabburi, sehingga kita
dijauhi dari sifat kikir yang akan menjerumuskan kita kedalam azab-Nya.
Marilah kita berjanji kepada diri kita untuk tidak akan
kikir jika suatu saat nanti kita diberi kelapangan rezeki, kita berjanji untuk
tidak akan pelit untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan. Bahkan
menjadi semakin peduli terhadap orang-orang yang diuji kekurangan dari
segi ekonomi. Dengan lahirnya sikap kepedulian, diharapkan kondisi perekonomian
negara ini pun menjadi lebih baik. Semakin sedikit orang-orang yang hidupnya
berada di bawah garis kemiskinan.
Jadi, jangan merasa takut hidup akan menjadi miskin
karena menyalurkan zakat, infak, dan sedekah. Yakinlah bahwa dengan
mengeluarkan harta di jalan Allah, rezeki kita semakin melimpah dan tentunya
berkah.
0 komentar:
Posting Komentar