Sabtu, 01 Juli 2017

Jangan Mengadu Domba Lewat Agama, Islam Itu Damai

Agama yang katanya Rahmatan Lil 'Alamin, agama yang damai, semenjak saat ini Kedamaian agama islam telah tercoreng oleh munculnya tindakan-tindakan kurang manusiawi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok fanantik atau individu ekstrimis. Sebuat saja fenomena ISIS dan peristiwa yang baru-baru mencuat (Charlie Hebdo). Mengapa mencoreng, karena mereka tidak ada hubungannya dengan ajaran Islam dan contoh Nabi Muhammad saw. Bagaimana kita mengatakan bahwa teroris tidak ada kaitannya dengan ajaran Islam? Untuk menjawab itu adalah dengan membandingkan antara tindakan mereka dengan bagaimana sebenarnya Islam mengajarkannya.

Kenyataan bahwa semua tindak perbuatan tersebut dilakukan dengan mengikutsertakan agama Islam benar-benar. Hal tersebut membuat masyarakat muslim sedih dan menyakitkan bagi semua umat Islam yang cinta damai karena ideologi barbar dan tidak manusiawi seperti itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama apapun.

Sebaliknya ajaran Islam yang sejati adalah Agama yang berusaha menjaga ketentraman hidup bermasyarakat bagi semua golongan, baik sesama muslim ataupun non muslim, baik di Negara yang sama atau di lain Negara. Islam tetap berusaha keras menjaganya. 

Jika kita melihat di dalam Al-Qur'an dan juga teladan akhlak Rasulullah saw, sangat jelas di masa awal islam dibawa oleh nabi muhammad, mereka pengikut Rasulullah tidak pernah memulai setiap peperangan atau kekerasan. Jika umat Islam terlibat dalam peperangan maka itu murni bersifat defensif dan tujuan mereka hanya untuk menghentikan para penindas dari kekejaman. Mereka tidak pernah memaksakan superioritas mereka atau bertindak tidak adil. Mereka tidak pernah berupaya untuk menguasai daerah jajahan atau negara dan menundukkan para penduduknya.

Kehidupan Nabi Muhammad saw menjadi saksi bahwa selama bertahun-tahun awal kenabian beliau, di tempat kelahirannya di Mekkah, beliau menyebarkan ajaran Islam hanya dengan cara cinta dan kasih sayang. Namun orang-orang Mekkah justru menolaknya bahkan memperlakukan beliau dengan cara yang sangat kejam dan tanpa ampun. Beliau dan para para pengikutnya dianiaya secara brutal sampai akhirnya melalui perintah Ilahi, Nabi saw harus berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Namun, setelah Hijrah, orang-orang Mekkah tidak membiarkan umat Islam begitu saja, melainkan mereka berangkat dengan persenjataan lengkap dan mengobarkan perang melawan Islam. Saat itulah untuk pertama kalinya, atas dasar perintah Allah, umat Islam diberi izin untuk berjuang membela diri.

Mulailah dari sekarang kita selayaknya berfikir maju kedepan, sebagaimana cara berfikirnya Rasulullah SAW. Jangan terhasud oleh hal-hal yang justru dapat memperkeruh suasana. namun, bukan berarti kita menerima begitu saja apabila di ejek. Setidaknya bukanlah dari golongan KITA yang mulai bermain api...

0 komentar:

Posting Komentar